(aku menyebut namamu dalam kelu aku ingin sekali menyebut namamu yang indah itu: mengejanya huruf demi huruf melafalkannya serupa doa-doa yang tak satupun tuhan akan mengerti
aku menyebut namamu dalam kelu serupa letusan gunung merapi, namamu meledak-ledak di pedalaman kepalaku mengguncang segala rupa silam yang hanya membikin nyeri
dan aku selalu menyebut namamu dalam bahasa-bahasa yang tak pernah manusia ciptakan hanya aku, kamu, dan kucing-kucing lucu di pekarangan rumah kita yang kelak akan mengerti)